Judul : Revolusi arab dan pecahnya Negara islam Timur tengah, isaku-ikisu
link : Revolusi arab dan pecahnya Negara islam Timur tengah, isaku-ikisu
Revolusi arab dan pecahnya Negara islam Timur tengah, isaku-ikisu
Revolusi Arab (1916-1918; bahasa Arab: ?????? ??????? Al-Thawra al-`Arabiyya) adalah pemberontakan yang diprakarsai oleh Sharif Hussein bin Ali dengan tujuan memerdekakan negara-negara arab dari pengaruh kesultanan Ottoman Turki dan menciptakan negara tunggal Arab mulai dari Aleppo di Suriah hingga ke Aden di Yaman.
Sharif Hussein bin Ali |
Bagi ottoman dan pendukung kekalifahan pemberontakan Sharif Hussein bin Ali hanyalah pembrontakan para nasionalis arab, Sharif Hussein menolak disebut demikian, bahkan ia menuduh ottoman yang saat itu dikendalikan oleh Turki Muda telah melanggar ajaran suci Islam dan baginya pembrontakan ini adalah perlawanan suci Muslim Arab menghadapi ottoman yang dianggapnya bukan muslim sejati. Sebaliknya, Turki menuduh Sharif Hussein adalah antek imperialis dan menghasut orang arab untuk menghianati kekhalifahan disaat keklifahan tengah menghadapi kekuatan imperialis yang berusaha memecah negara-negara muslim, begitulah keadaan orang islam pada awal perang dunia saling tuduh dan curiga, saling baku hantam tanpa tahu siapa lawan sebenarnya yang parahnya terus berlanjut hingga kini.
Awalnya Tuntutan orang Arab 'lebih kepada yang bersifat reformis, terbatas pada otonomi, dan penggunaan materi arab yang besar pada sistem pendidikan anak-anak mereka, maklum saat itu di kesultanan ottoman tertekan oleh kemajuan bangsa eropa hingga melakukan modernisasi dalam segala hal yang sedikit banyak mengurangi hal-hal yang bersifat islam dalam hidup mereka termasuk dunia pendidikan.
Namun revolusi yang dilakukan turki muda yang di mulai pada tanggal 3 Juli 1908 dan dengan cepat menyebar di seluruh kesultanan. Akibatnya, Sultan Abdul Hamid II terpaksa mengumumkan pemulihan konstitusi 1876 dan berdirinya kembali parlemen Ottoman. Periode ini dikenal sebagai Era Konstitusi Kedua. Dalam pemilu yang diadakan pada tahun 1908, Turki Muda melalui Komite mereka Persatuan dan Kemajuan berhasil menang pemilu. Partai Persatuan dan Kemajuan memiliki paham liberal dan banyak disusupi agen imperialis, di parlemen partai Persatuan dan Kemajuan inilah yang memberi penekanan lebih untuk sentralisasi dan program modernisasi yang justru berusaha melepaskan islam dari kehidupan orang turki.
Sebenarnya sultan abdul hamid II sempat menyadari hal ini dan, Sultan kemudian berusaha untuk mengembalikan sistem kekhalifahan secara penuh untuk mengakhiri kebijakan sekuler Turki Muda ini, tapi ia kalah cepat dimana kemudian ia di kudeta dari posisinya sebagai sultan dan akhirnya digantikan oleh saudara nya Mehmed V Resad, sekularisasi dan liberalisme pun menjalar ke pemerintahan ottoman yang tentu saja tidak disukai oleh orang arab waktu itu, hingga saat pernag dunia pertama bangsa arab memutuskan untuk memberontak kepada kekalifahan.
Pada saat perang dunia pertama pecah, Kekaisaran Ottoman mengambil bagian di timur tengah, di bawah Aliansi Ottoman-Jerman. Banyak tokoh nasionalis Arab di Damaskus dan Beirut ditangkap, kemudian disiksa. Dalam kesempatan inilah inggris yang sebelumnya berhasil memasukkan racun liberalisme pada ottoman melalui turki muda, kini melalui agennya Sir Mark Sykes, melakukan hasutan pada orang arab untuk memulai pemberontakan.
Karena represi oleh Kekaisaran Ottoman dan para sekutu mereka, Grand Sharif Hussein, sebagai wali kota suci Mekkah, akhirnya masuk ke dalam aliansi dengan Inggris dan Perancis melawan Ottoman sekitar tahun 8 Juni 1916.disinilah konspirasi jahat menghancurkan kesultanan terlihat, Aliansi ini justru difasilitasi oleh seorang perwira Arab muda misterius dari tentara Ottoman bernama Muhammad Sharif al-Faruqii, inggris dan prancis yang memang ingin menghancurkan kekalifahan menghasut dan memberikan dukungan kepada sharif hussein dan orang arab untuk memberontak pada ottoman, hingga pemberontakan pecah pada bulan Juni 1916.
Para Pembrontak arab yang telah dipersenjatai oleh inggris |
Perang pun tak terelakkan Pada 5 Juni 1916 dua anak Hussein, emir Ali dan Faisal memulai pemberontakan dengan menyerang garnisun Ottoman di Madinah yang notabene adalah saudara mereka sendiri, tetapi dikalahkan oleh pertahanan Turki agresif dipimpin oleh Fakhri Pasha, hussein sendiri memerintahkan pendukungnya menyerang pasukan ottoman yang juga menjaga mekkah dengan dibantu pasukan mesir yang dipersenjatai oleh inggris, ottoman yang terdesak melakukan perlawanan dengan membabi buta hingga membuat mekkah saat itu porak poranda, bagi inggris ini justru menjadi propaganda yang bagus dengan menyebut ottoman telah menodai kota suci umat islam, hingga makin memanaskan nasionalisme bangsa arab waktu itu.
Pada bulan Juni 1916, Inggris mengirim sejumlah pejabat untuk membantu pemberontakan di Hijaz, terutama Kolonel Cyril Wilson, Kolonel Pierce C. Joyce, dan Lt Kolonel Stewart Francis Newcombe. Selain itu, misi militer Perancis memerintahkan oleh Kolonel Edouard Bremond, selain itu Pemerintah Inggris di Mesir mengirim seorang perwira muda, Kapten TE Lawrence yang sukses memanasi orang arab, bekerja dengan kekuatan pemberontak arab di Hijaz pada bulan Oktober 1916.
Kapten TE Lawrence |
Lawrence mermperoleh bantuan dari Royal Navy untuk kembali menyerang Ottoman pada bulan Desember 1916. kontribusi besar Lawrence untuk pemberontakan itu meyakinkan para pemimpin Arab (Raja Faisal dan Raja Abdullah) untuk mengkoordinasikan tindakan mereka dalam mendukung strategi Inggris. Lawrence meperkuat hubungannya dengan Faisal, Lawrence juga yang membujuk orang-orang Arab unttuk menyerang Hejaz Railway yang dibangun sultan abdul hamid II, hal ini yang kemudian membuat pasukan ottoman terpecah untuk melindungi sekaligus memperbaiki Hijaz railway yang menjadi penghubung kekuasaan wilayah ottoman ketika itu.
Mulai awal 1917, gerilyawan arab mulai menyerang kereta api Hijaz. Pada bulan Februari 1917, perwira Inggris Mayor H. Garland berhasil untuk pertama kalinya dalam menghancurkan lokomotif milik ottoman. Di Sekitar Medina, pasukan Perancis melakukan serangan pembongkaran kereta api di bulan Februari 1917. Dan Di bawah arahan Lawrence, orang-orang Arab meluncurkan kampanye yang sangat sukses melawan Hejaz Railway, mengambil perlengkapan militer, menghancurkan kereta dan trek, dan menawan ribuan tentara Ottoman.
Pada bulan Januari 1918, di salah satu pertempuran besar, pasukan Arab (termasuk Lawrence) mengalahkan kekuatan Ottoman di desa Tafileh, menimbulkan lebih dari 1.000 korban di pihak Ottoman dan tentu saja sukses menggagalkan kelanjutan pembuatan jalur kereta api yang awalnya dibuat untuk memudahkan transportasi negara negara muslim untuk melaksanakan ibadah haji. Dan Pada musim semi 1918, Operasi Hedgehog diluncurkan, yang merupakan upaya bersama untuk memutuskan dan menghancurkan seluruh rel kereta api Hijaz, Pada bulan Mei 1918, Hedgehog menyebabkan kehancuran 25 jembatan kereta api Hijaz.
bangkai Lokomotif kereta api di Hijaz, kereta api yang di bangun untuk mempersatukan negara-negara muslim ini hancur akibat perang dan pemberontakan orang-orang arab |
Pada tahun 1918, kavaleri Arab memperoleh kekuatan besar hingga kemenangan sudah didepan mata. dan Sebuah kemenangan besar terjadi pada 27 September ketika seluruh brigade Ottoman, pasukan Austria dan Jerman, mundur dari Mezerib, dan hampir musnah dalam pertempuran dengan pasukan Arab dekat desa Tafas. Hingga kemudian terjadi pembantaian tafas, di mana T.E. Lawrence yang memimpin serangan itu mengaku dalam sebuah surat kepada saudaranya telah mengeluarkan perintah "tak ada-tahanan", hingga bukan hanya tawanan perang Jerman dan Austria tapi ramai tentara Turki kemudian ditembak mati oleh saudaranya sendiri sesama muslim.
TE Lawrence di tengah para pemimpin arab |
Britania Raya sendiri awalnya telah menyepakati dalam surat mereka kepada syarif hussein bahwa akan mendukung kemerdekaan Arab dan membantu mendirikan kekhalifahan arab jika mereka memberontak melawan Ottoman. Tapi Kedua belah pihak memiliki interpretasi yang berbeda dari perjanjian ini. Dan akhirnya setelah berhasil membodohi orang arab dan menyingkirkan ottoman dari tanah arab, Inggris dan Perancis kemudian mengingkari kesepakatan asli dan malah membagi-bagikan tanah arab yang tak lagi dibawah perlindungan ottoman di bawah Perjanjian Sykes-Picot 1916. Dan orang arab semakin terpojok dan tak berdaya lewat Deklarasi Balfour 1917, yang mana mereka justru menjanjikan dukungan untuk kaum Yahudi untuk membangun tanah air mereka di Palestina. Memang pada walnya Hejaz di wilayah barat arab menjadi negara merdeka di bawah kendali Hussein, tapi hanya sampai 1925, hingga kemudian ditinggalkan dan terisolasi oleh kebijakan inggris yang kemudian beralih mendukung keluarga al Saud, yang mana dukungan mereka kepada keluarga al saud ini melahirkan negara arab Saudi yang kita kenal sekarang, jadi jangan heran jika sampai hari ini mereka berdiam diri saat palestina di hancurkan kaum yahudi, karena mereka sendiri terlahir dari tangan-tangan berdarah para imperialis.
sumber : Wikipedia
Demikianlah Artikel Revolusi arab dan pecahnya Negara islam Timur tengah, isaku-ikisu
Sekianlah artikel Revolusi arab dan pecahnya Negara islam Timur tengah, isaku-ikisu kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Revolusi arab dan pecahnya Negara islam Timur tengah, isaku-ikisu dengan alamat link https://isaku-ikisu.blogspot.com/2015/10/revolusi-arab-dan-pecahnya-negara-islam.html
0 Response to "Revolusi arab dan pecahnya Negara islam Timur tengah, isaku-ikisu "
Post a Comment