Snouck Hurgronje Bapak Orientalis perusak islam, isaku-ikisu

Snouck Hurgronje Bapak Orientalis perusak islam, isaku-ikisu - Hallo sobat blogger yang berbahagia Misteri yang ada di dunia, Posting yang saya unggah pada kali ini berisi tentang misteri, dengan judul Snouck Hurgronje Bapak Orientalis perusak islam, isaku-ikisu , Artikel ini bertujuan untuk memudahkan kalian mencari apa yang kalian inginkan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk kalian baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Sejarah Dunia, Artikel sejarah indonesia, Artikel Sejarah Islam, yang kami tulis ini dapat kalian pahami dengan baik, semoga artikel ini berguna untuk kalian, jika ada kesalahan penulisan yang dilakukan oleh penulis mohon dimaafkan karena penulis masih newbie. baiklah, selamat membaca.

Judul : Snouck Hurgronje Bapak Orientalis perusak islam, isaku-ikisu
link : Snouck Hurgronje Bapak Orientalis perusak islam, isaku-ikisu

Baca juga


Snouck Hurgronje Bapak Orientalis perusak islam, isaku-ikisu


Christiaan Snouck Hurgronje (8 Februari 1857 - 26 Juni 1936) adalah seorang sarjana Belanda urusan budaya Oriental dan bahasa dan Penasehat Urusan Pribumi kepada pemerintah kolonial Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Lahir di Oosterhout Ia merupakan anak keempat pendeta J.J. Snouck Hurgronje dan Anna Maria, putri pendeta Christiaan de Visser. Perkawinan kedua orang tuanya didahului oleh skandal hubungan gelap sehingga mereka dipecat dari gereja Hervormd di Tholen (Zeeland) pada 3 Mei 1849, Snouck sempat bercita-cita ingin menjadi seorang pendeta. Oleh karena itu, pada 1874 ia menjadi mahasiswa teologi di Universitas Leiden pada tahun 1874. Ia menerima gelar doktor di Leiden pada tahun 1880 dengan disertasinya 'Het Mekkaansche Feest' ("Perayaan Mekah"). Ia menjadi profesor di Leiden Sekolah untuk Pegawai Negeri Sipil Colonial pada tahun 1881.
Snouck, yang fasih berbahasa Arab, melalui mediasi dengan gubernur Ottoman di Jeddah, pada tahun 1884 berhasil mendapatkan izin untuk memulai ziarah ke kota Muslim Suci Mekkah pada 1885. Dia adalah salah satu dari sarjana Barat pertama yang berhasil melakukannya.
Sebagai orang barat pertama yang berkunjung ke Mekkah, ia pun memeluk budaya dan agama orang arab sehingga ia berhasil membuat kesan kepada orang-orang bahwa ia masuk Islam. Dan saat menjadi penasehat pemerintah hindia belanda banyak pribumi muslim memberinya gelar Syehkhul Islam Tanah Jawi karena terkagum dengan ilmunya dan menyangkanya benar-benar sebagai muslim. Ia kemudian mengakui bahwa ia berpura-pura menjadi Muslim jelasnya dalam surat yang dikirim ke teman kuliahnya, Carl Bezold pada 18 Februari 1886 yang kini tersimpan di Perpustakaan Universitas Heidelberg. Hal ini juga ditegaskan oleh Van Koningsveld, bahwa keislaman Snouck Hurgronje hanyalah tipu muslihat, bahkan pernikahannya Pada tahun 1890 dengan putri seorang bangsawan pribumi di Ciamis, Jawa Barat. Disebutnya sebagai "kesempatan ilmiah" untuk mempelajari dan menganalisis upacara pernikahan Islam. Empat anak lahir dari pernikahan ini.
Pada tahun 1889 ia menjadi profesor budaya Melayu di Universitas Leiden dan penasehat resmi kepada pemerintah Belanda pada urusan kolonial. Dia menulis lebih dari 1.400 makalah tentang situasi di Aceh dan posisi Islam di Hindia Belanda, serta pada layanan sipil kolonial dan nasionalisme.
Ia datang ke indonesia Pada 1871, Gubernur Jenderal hindia belanda saat itu menginginkan sorang 'penasihat untuk menghadapi perlawanan umat islam pribumi. Karena keahliannya dalam bahasa Arab dan Islam, Prof.Dr. Snouck Hurgronje dutugaskan dalam kapasitas ini antara tahun 1889 dan 1905.

Sebagai penasihat dari JB van Heutsz, ia mengambil peran aktif dalam bagian akhir (1898-1905) Perang Aceh (1873-1914). Dia menggunakan pengetahuannya tentang budaya Islam untuk merancang strategi yang secara signifikan membantu menghancurkan perlawanan dari penduduk Aceh dan memaksakan pemerintahan kolonial Belanda pada mereka, untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama lebih dari 40 tahun dengan perkiraan korban antara 50.000 dan 100.000 penduduk tewas dan sekitar satu juta terluka.Dan ia berhasil merumuskan kebijakan yang harus diambil pemerintah belanda untuk menangani jihad dari bangsa Indonesia saat itu
Menurutnya orang pribumi islam saat itu harus diberikan kebebasan untuk menjalankan islam dalam hal ritualnya, pemerintah colonial harus menghormati dan mempertahankan aspek muamalah orang islam seperti pernikahan dan wakaf, hanya saja dalam urusan politik pamarintah kolonial harus menghentikan apapun yang dilakukan kaum muslim pribumi terutama yang dapat menyerukan perlawanan bersenjata terhadap pemerintah kolonial
Ia berhasil membedakan Islam dalam arti �ibadah� dengan Islam sebagai �kekuatan sosial politik�, Menurut Snouck sangat penting untuk mengasosiasi kaum Muslim dengan peradaban Barat. Menunjukkan bagi penduduk peribumi kebaikan pemerinah colonial dengan menghormati sepenuhnya penduduk pribumi
Agar asosiasi ini berjalan dengan baik dan tujuannya tercapai, menurut snouck pendidikan model Barat harus dibuat terbuka bagi rakyat pribumi. Sebab, hanya dengan penetrasi pendidikan model Baratlah pengaruh Islam di Indonesia bisa disingkirkan atau setidaknya dikurangi. Dalam bukunya, Nederland en de Islam, Snouck menyatakan, �Opvoeding en onderwijs zijn in staat de Moslims van het Islamstelsel te emancipeeren�. Artinya, �Pendidikan dan pelajaran dapat melepaskan kaum Muslim dari genggaman Islam. dari sekolah-sekolah Barat yang didirikan pemerintah Hindia Belanda pada saat itulah.pemikiran Snouck tentang Islam disebarkan, yang kemudian memunculkan golongan nasionalis sekuler percaya atau tidak masih ada dan berkeliaran diindonesia sampai sekarang. Mereka sering melecehkan Islam meskipun mengaku sebagai muslim.
Sampai sekarang politik asosiasi hasil pemikirannya ini menjadi politik Kristenisasi. Para misionaris Kristen berpendapat bahwa apabila asosiasi dapat dipenuhi, mereka dapat berusaha agar bisa lebih diterima oleh penduduk. Sebaliknya, pertukaran agama penduduk menjadi Kristen akan menguntungkan negeri Belanda. Sebab setelah masuk Kristen, mereka akan menjadi warga negara yang loyal lahir batin kepada pemerintahan Belanda seprti yang ditulis Deliar Noer, dalam Gerakan Modern Islam di Indonesia
Antara 1891-1892, Snouck-yang sekarang fasih berbahasa Aceh, Melayu dan Jawa-akhirnya pergi ke Aceh yang hancur oleh Perang Aceh yang berkepanjangan. Di bawah nama "Haji Abdul Ghaffar", dengan pengetahuannya yang besar akan budaya melayu pada khususnya dan islam pada umumnya, ia membangun hubungan kepercayaan dengan unsur agama penduduk di kawasan itu. Disana Ia menentang penggunaan kekuatan bersenjata untuk menghadapi perlawanan orang pribumi, tapi berkat taktik spinonasenya inilah kemudian ia berhasil memecah belah antara ulama kalangan kesultanan dan rakyat aceh hingga kemudian belanda berhasil menekan habis perlawanan rakyat aceh, dan salah satu pemimpin aceh yang tersohor yaitu cut nyak dien berhasil di tangkap.
Tapi Hubungan antara Heutsz dan Snouck memburuk ketika Heutsz tidak bersedia untuk melaksanakan idenya secara seartus persen. Kecewa dengan kebijakan kolonial, ia kembali ke Belanda untuk melanjutkan karir akademisnya.
Tidak lagi menjadi penasihat colonial hindia belanda bukan berarti snouck tak berhenti menyelidiki dan merusak islam dari dalam, Kembali di Belanda Snouck diterima beberapa profesor di Universitas Leiden, termasuk bahasa Arab, bahasa Aceh dan pendidikan Islam. Dia terus menghasilkan banyak studi akademis yang rumit dan ia bakan menjadi otoritas internasional pada semua hal yang berkaitan dengan dunia Arab dan agama Islam. Sarannya banyak dicari dan menjadi referensi oleh negara-negara Eropa lainnya dan banyak karyanya sudah diterjemahkan ke dalam bahsa Jerman, Perancis dan Inggris. Pada tahun 1925 ia bahkan ditawarkan menjadi professor Universitas Nasional bergengsi di Kairo.
Snouck memang telah meninggal pada 1936 dan tak tahu bahawa Negara yang dulu masyasarakatnya berhasil ia tipu kini telah merdeka, namun pemikirannya terus ada sampai sekarang bahkan mungkin pemikirannya ini terus diadaptasi oleh banyak pemimpin barat dalam menghadapi dunia islam, di Indonesia sendiri seperti yang telah disebutkan diatas pemikiran snouck tertanam dalam dunia pendidikan kita menghasilkan generasi sekuler yang menjual Indonesia kepada imperialis serta pemikir muslim yang justru mengucilkan islam sendiri yang sering kita lihat ditelevisi, dan yang luar biasa pemikirannya ini berhasil memastikan Indonesia tetap terjajah secara ideologis hingga detik ini.

Sumber : Wikipedia


Demikianlah Artikel Snouck Hurgronje Bapak Orientalis perusak islam, isaku-ikisu

Sekianlah artikel Snouck Hurgronje Bapak Orientalis perusak islam, isaku-ikisu kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Snouck Hurgronje Bapak Orientalis perusak islam, isaku-ikisu dengan alamat link https://isaku-ikisu.blogspot.com/2015/10/snouck-hurgronje-bapak-orientalis.html

0 Response to "Snouck Hurgronje Bapak Orientalis perusak islam, isaku-ikisu "

Post a Comment